Selasa, 16 Juli 2013

bersyukur lah wahai hamba allah

Burung seriti hinggap dipucuk
Pucuk cemara menjadi gugur
Gunung yang tinggi ingin dipeluk
Bila diri kita kurang bersyukur

Mangga jatuh kulitnya hancur
Mangga muda banyak getahnya
Pabila jauh dari rasa syukur
Pasti hidupnya takkan bahagia

Durian gugur di malam sunyi
Menimpa kelinci tengah berlari
Tanamkan syukur di dalam hati
Niscaya menjadi hamba yang dicintai

Danau toba airnya keruh
Mungkin karena banyaknya lumpur
Banyak harta janganlah angkuh
Sedikit harta tetaplah bersyukur

Buah randu jadi berguguran
Karena diterpa kencangnya angin
Boleh saja hidup bermewahan
Asal tidak lupa dengan si miskin

Jumat, 05 Juli 2013

Ku terdiam d malam hari

Saat suara itu menghilang
Ku dapat merasakan
pedihnya hatimu dalam kelukaan
Semakin terluka saat matamu kau
alihkan
Hanya untuk menutupi sakitnya
Pedih yang tak kau harapkan
Aku tau...
Aku memahamimu sayank
Dalam senyummu..
Tersimpan berjuta rindu dan
sayang
Yang tak bisa kamu raih
dalam dingin dan kesunyian
malam
Kemarilah..
Kan ku dekap rindumu
Ku peluk kesunyianmu
dalam balutan kasihku
Hingga kau rasakan kedamaian
dalam ketulusan

Senin, 01 Juli 2013

pantun

Burung pelatuk dihutan lebat
hinggap didahan dihari petang
Mata mengantuk terasa berat
rebahlah badan diatas ranjang

pelatuk didahan hendaklah terbang
terbang malam menuju selat
rebah badan diatas ranjang
mata terpejam lena tak dapat

pandan hutan sungguhlah lebat
tumbuh merata daunnya panjang
mata terpejam lena tak dapat
hampa terasa ada yang kurang

pandan merata daunnya panjang
bunga tak mekar gugur melayu
hampa terasa ada yang kurang
pikir berlayar pada yang satu


bunga tak mekar gugur melayu
kembang tak jadi berangin lalu
pikir berlayar pada yang satu
semoga dimimpi bisa bertemu